berdentang waktu siang itu,
aku kembali pada satu hal menakutkan hingga seperti ritual
mengarahkan laju motorku ke pelataran parkir rumah sakit itu,
melakukan semua yg tidak lazim dilakukan seorang pasien
duduk tak berdaya di atas kursi roda,
menuju kamar yg kan menghilangkan sejenak akal sehatku
melewati lorong2 panjang yg memuakkan ...
lalu keesokan harinya, aku juga keluar sendiri dari tempat itu,
semua perasaan membaur ...
terbersit tanya, apa yg kupunya jika semua ini masih saja aku lakukan sediri,
siapa dan dimana ...
namun itu akan terlupakan..hingga waktu mengiringku pada Ramadhan ..
terimakasih Tuhan, untuk kesempatan kembali bertemu ramadhan,
ada sesal mencekik, ada gundah berkelana, ada emosi menyiksa ...
untuk peristiwa yang begitu cepat berlalu, sementara telah lama menunggu
ada wajah - wajah yang datang dan hilang tanpa meninggalkan satu nama ditempatnya singgah
beberapa titik dari tempatmu berpijak, aku tengah berjuang ...
dengan mengingat senyumanmu aku melangkah ...
tidak begitu jauh jarak ini, aku akan kembali
luka penuh torehan perih akan kuhapus, cinta yang mengering akan kutumbuhkan kembali
harapan yang memudar jangan kau cemaskan lagi,
aku dengan kedua kakiku, akan terus tegak ditengah tiupan badai untukmu ...
untuk rasa2 semu itu, aku sudah tak lagi peduli,
aku tak lagi punya hati, mereka tak punya tempat lagi dijiwa ini ...
semua salah kan terselimuti bahagia yg kujanjikan tukmu, airmata dan kerinduanmu akan kudekap saat angin merentangkan tanganku
aku hanya punya gundukan kasih sayang tak berbatas ..,
kita akan berlari dimenara puitis itu
tawa riang dan candamu hiasannya, sepanjang apapun ungkapan cinta ...
tak cukup mewakili amukan rasaku
( Catatan Kaki .. Arsyella )
0 komentar:
Posting Komentar